ini adalah sepenggal cerita dalam perjalanan bisnisku yang rasanya paling mencekam. haha, kalau gak salah sekitar akhir 2011 lalu itu pertama kalinya saya terpikir untuk berbisnis singkong, karena melihat salah satu thread di kaskus yang bilang bahwa singkong bisa menghasilkan puluhan juta per hektarnya. dengan rookie ambition waktu itu langsung ajalah action mencari infonya dan dikatakan bahwa pusat singkong indonesia ada di lampung.. Maka berangkatlah saya ke lampung.
Singkat cerita kita dibawa ke daerah pegunungan dekat ke Mesuji (waktu itu lagi heboh-hebohnya kasus pembantaian dan pemenggalan orang di mesuji perbatasan dengan Ogan Ilir Palembang kalo ga salah). Mau tau medan perjalanannya?
Harus kesana dengan mobil Taft 4×4 WD kalo ngga pasti gak bisa lewat karena tanahnya sungguh becek dan perlu melewati kubangan-kubangan yang dalem airnya bisa sampai masuk ke mobil. ckckck. Sepanjang perjalanan banyak banget truk2 gede yang mogok atau bannya kepater tidak bisa keluar dari tanah lumpur. Waktu itu saya kesana dengan sopir yang bonek dan membawa pistol (katanya untuk berjaga2), asal tahu saja di lampung itu orang biasa banget membawa pistol atau golok (gimana gak mencekam coba?)
perjalanan naik ke atas gunung tempat yang katanya ada ladang kosong memakan waktu mungkin 6 jam dengan kondisi jalan seperti foto diatas. gak kebayang berapa kali takut nyasar jalan, takut ditembak karena lewat ladang sawit orang, takut kepater gak bisa pulang. ditengah jalan kami sampe minta udah deh pulang aja karena udah gak worth it dan sangat ketakutan karena berada ditengah2 gunung tanpa arah yang jelas. Okelah at some point kita akhirnya sampai juga di lokasi setelah tanya tanya orang, ada pula yang hampir diajak berantem orang karena sopir kita nanyanya gak sopan. ampun ngeri banget deh kalo sampe itu pistol meletus gimana (FYI di lampung itu udah biasa)
Sampai sana dikecewakan oleh kondisi tanah yang udah benar-benar exhaust dan kelihatan tidak ada unsur haranya lagi karena udah terlalu sering ditanami singkong. wah bener2 ni perjalanan amsiong. dan ternyata gak berhenti sampe situ karena justru perjalanan pulangnya jauh lebih menyeramkan. TERJEBAK di tengah hutan tanpa tahu arah turun, gak ada orang yang bisa ditanyain karena dikit banget ada perumahan (kebayang dong kalo naiknya siang2 terang aja udah nyasar, apalagi turunnya pas gelap jarang ada lampu dan hujan) entah berapa lama kita muter2 di hutan salah jalan.. Rasanya udah tegang banget waktu itu takut ga bisa pulang. Apalagi waktu itu ketemu truk kayu gelondongan yang hampir kebalik di jalan O_O udah miring 35 derajat karena tanah yang sangat lembek. Kalo itu truk kebalik, udah dijamin gak bisa pulang sampe besok karena jalannya 1 jalur dan bakal kejatohan sama kayu gelondongan semua.
entah bagaimana akhirnya kami berhasil keluar dari pegunungan itu dan perjalanan menuju pulang dilalui dengan lancar dan exhaust, kami ketiduran tau2 sudah dekat rumah teman di kota. wewwww… thanks god and thanks lampung kita gak akan menanam singkong disana deh 🙂